"ing sakjeroning sepi kui ono ajaran luhur lan tumindak wicaksono kang dadi pinuju kabecikan-di dalam kerendahan hati itu ada ajaran luhur dan tindakan bijaksana yang menjadi tujuan kebajikan"

Selasa, 01 November 2016

Industri Politik


Industri politik, bukanlah barang baru yang datang tiba-tiba. Semenjak ribuan tahun silam, politik sudah menjadi sejenis komoditi yang mendatangkan banyak fulus. Bangsa Romawi sudah mengenal industri ini ketika sistem pemerintahan mereka menggunakan perwakilan rakyat melalui para senator. Para kandidat senator ketika itu sudah menggunakan pemberian imbalan uang untuk para pemilihnya. Para kandidat senator, juga sudah mempekerjakan orang-orang pilihan untuk mempengaruhi opini masyarakat, untuk melapangkan jalan menduduki kursi senator.

Namun, industri politik ketika itu belumlah cukup untuk menjadi salah satu sumber mata pencaharian yang bersifat massal. Perputaran industri politik bangsa Romawi masih seputar kalangan terbatas dengan peredaran uang yang juga terbatas. Industri politik bangsa Romawi, belum mengenal yang namanya perusahaan konsultan politik.

Industri, memiliki pola produksi secara massal dan diikuti pola konsumsi secara massal. Politik di Indonesia sudah memasuki wilayah industri ketika pemilihan secara langsung dilakukan. Meskipun dilakukan secara berkala, industri politik sudah menjadi sumber mata pencaharian yang menjanjikan kemapanan material. Di wilayah eksekutif, terdapat peluang industri dimulai dari pilihan presiden, pemilihan gubernur di 33 provinsi, pemilihan bupati/walikota di ratusan kabupaten/kota. Sedangkan di wilayah legislatif, terdapat peluang yang lebih banyak, dengan ratusan anggota legislatif di wilayah pusat, serta puluhan ribu anggota dewan di wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Perusahaan konsultan politik adalah fenomena unik di negara-negara penganut demokrasi, yang para wakil dan pemegang otoritas kekuasaannya dipilih langsung oleh rakyat. Amerika Serikat sebagai ikon demokrasi dunia sudah memulai bisnis konsultan politik semenjak permulaan abad ke 20. Munculnya perusahaan konsultan politik ini memanfaatkan booming media massa, yang ketika itu masih berupa media cetak. 

Di negara seperti AS, yang tingkat melek media penduduknya sangat tinggi, penggunaan media massa untuk melancarkan strategi kampanye sangat efektif. Media massa sangat efektif untuk menonjolkan seseorang agar bisa menjadi publik figur. Namun, untuk negara yang tingkat melek media penduduknya masih rendah, diperlukan cara lain sebagai alternatif penggunaan media massa.

Media massa memang lahan yang tepat untuk menghasilkan opini publik. Opini publik merupakan hasil rekayasa media yang disusun untuk target-target politik tertentu. Menganggap media sebagai entitas yang netral adalah kekeliruan, bahkan termasuk bagian dari kesesatan berfikir. Media massa dari awal penciptaannya sudah menjadi alat kepentingan kelompok tertentu. Media massa yang paling kuno sekalipun adalah alat kepentingan kelompok, adalah misalnya codex. Codex yang sangat terkenal, yaitu Codex Hamurabi, merupakan naskah yang berisi undang-undang kerajaan Babilonia. Undang-undang ini dikeluarkan untuk memberitahukan kepada rakyat Babilonia mengenai hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Codex ini menjadi alat bagi penguasa Babilonia, bagaimana agar rakyat memiliki kepatuhan sebagaimana tertulis di dalam codex. Kepatuhan rakyat adalah jalan lempeng melanggengkan kekuasaan.

Contoh lain media massa kuno adalah iklan penjualan budak. Beberapa peninggalan iklan penjualan budak ditemukan di Yunani. Iklan dibuat tentu saja untuk mewakili kepentingan orang atau kelompok tertentu. Iklan berhubungan dengan strategi memasarkan produk agar laku.

Munculnya media massa adalah untuk mewakili kepentingan ekonomi dan politik.Dalam hal yang lebih luas, media massa adalah salah satu alat dari ekonomi politik itu sendiri. Ekonomi dan politik adalah dua hal yang sudah menjadi satu dalam konsep kekuasaan modern. Ekonomi adalah panglima yang didukung oleh politik sebagai ujung tombaknya.

Masyarakat Indonesia , meskipun yang tinggal di perkotaan, ternyata tidak begitu melek dengan media massa. Tingkat akses media massa masyarakat Indonesia tidak sebaik negara-negara lainnya. Namun, fenomena menarik adalah jejaring sosial. Jejaring sosial adalah salah satu jenis media massa yang memberi ruang bagi individu untuk menyampaikan pendapat. Tidak seperti media massa mainstream yang mengharuskan seleksi ketat agar sebuah opini bisa dimuat.

Akses yang tinggi masyarakat Indonesia terhadap jejaring sosial inilah yang digunakan sebagai bagian dari industri politik. Perusahaan konsultan politik di Indonesia sudah memanfaatkan jejaring sosial semenjak Pemilu 2009. Fenomena facebook dan twitter menjadi lahan yang cukup banyak digunakan melancarkan strategi kampanye. Tingginya akses masyarakat Indonesia terhadap jejaring sosial ini memunculkan apa yang dikenal dengan istilah cyber army (pasukan dunia maya).

2004, pertama kalinya pemilihan presiden, gubernur, dan bupati/walikota secara langsung, keberadaan perusahaan konsultan politik masih belum marak. Para kandidat hanya membentuk “tim sukses” (bisa disebut tim gagal kalau tidak sukses) untuk melapangkan jalan menuju target-target politiknya.

Politik sudah mulai bisa dikatakan sebagai industri pada Pemilu 2014. Perusahaan konsultan politik tumbuh dimana-mana dengan berbagai nama dan afilisasi. Tentu saja, pusat industri politik adalah Jakarta, sebagai megapolitan yang menjadi tempat berkumpulnya uang dan kekuasaan.

Semenjak 2009, strategi kampanye mulai menggunakan apa yang disebut black propaganda. Istilah ini merujuk pada cara-cara menjatuhkan lawan politik melalui isu yang dibuat-buat. Memanfaatkan kelemahan lawan untuk dijatuhkan citra politiknya.Namun saat itu, efek black propaganda belum begitu terasa mengingat penggunaan jejaring sosial masih minim dan hanya berada di wilayah perkotaan.

Memasuki 2014, jejaring sosial sudah menjadi alat atau bagian dari ujung tombak kampanye. Jejaring sosial memungkin pesan-pesan politik sampai kepada tiap individu. Akses masyarakat Indonesia terhadap jejaring sosial mulai merata dari kota hingga ke desa. Jejaring sosial diakses dari lintas kalangan dan lintas usia. Jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah facebook dan twitter.

Jejaring sosial digunakan tidak hanya untuk mendukung salah satu kandidat, tetapi juga digunakan untuk menjatuhkan lawan dari kandidat yang didukung. Teknik menjatuhkan lawan politik ini dikenal dengan istilah black propaganda(kampanye hitam). Kampanye hitam ini memulai sepak terjangnya secara terbuka dan terang-terangan di pemilu nasional 2014.

Cyber army memainkan perang penting dalam proses industri politik, meskipun bukan sebagai pemain utama. Baik untuk menaikkan elektabilitas kandidat, atau untuk menjatuhkan pesaing, cyber army bergerak secara efektif untuk menyasar ke tiap-tiap individu yang memiliki akun jejaring sosial, baik facebook, blogger, maupun twitter.

Cyber army dikendalikan oleh tim yang bertugas untuk merumuskan isu. Tim ini dibentuk khusus untuk menghasilkan opini dan opini akan disebar secara massal oleh cyber army. Tim khusus ini merangkai isu dalam bentuk esai dan dimuat dalam blog-blog khusus. Blog-blog khusus ini akan disebar link-nya oleh para cyber army. Jejaring sosial memainkan peran penting untuk penyebaran link dari blog-blog yang dibentuk oleh tim khusus.

Blog-blog yang dibuat biasanya dibagi menjadi dua. Pertama, blog yang khusus untuk menaikkan dan menonjolkan kandidat. Kedua, blog yang dirancang khusus untuk menjatuhkan pesaing. Blog yang dirancang untuk menjatuhkan pesaing ini kemudian dikenal dengan black propaganda.

Link-link dari blog khusus ini akan mudah ditemui dari jejaring sosial yang direkrut sebagai cyber army. Hampir setiap hari akan ditemui link dari blog-blog yang disebar melalui akun-akun jejaring sosial. Jejaring sosial memungkin strategi kampanye dengan cara demikian, karena dunia maya memungkinkan seseorang untuk lari dari tanggung jawab. Biasanya, akan banyak bermunculan akun-akun palsu, baik akun facebook maupun twitter. Namun, bayaran seorang cyber army akan lebih mahal jika akun yang digunakan adalah akun asli. Akun asli digunakan untuk menaikkan popularitas dan nilai plus dari seorang kandidat. Sedangkan akun palsu banyak digunakan untuk melancarkan black propaganda.

Industri politik tidak hanya menyasar wilayah jejaring sosial, namun jauh lebih luas dari itu. Pembentukan tim kampanye akan melibatkan banyak orang sekaligus banyak uang. Tim kampanye akan bergerak langsung di wilayah dimana jejaring sosial masih sulit diakses. Tim kampanye akan merekrut personil dari wilayah-wilayah target pemenangan. Perekrutan ini membutuhkan dana yang besar sekaligus dana untuk tiap pemilih atau yang dikenal dengan uang saku.

Banyak wilayah yang terlibat dari industri politik ini. Dari wilayah konveksi untuk menyediakan kaos, atribut-atribut kampanye, sampai sepanduk. Wilayah entertainment juga terlibat dengan pengadaan hiburan, mulai dari organ tunggal hingga konser dangdut atau musik-musik lainnya. Industri kuliner juga mendapatkan bagian dengan pengadaan konsumsi pada perhelatan kampanye yang mengerahkan massa. Industri politik, telah menggerakkan roda perekonomian, dari pusat-pusat kekuasaan di Jakarta hingga ke pelosok desa. Melibatkan, para profesor hingga mereka yang tidak sempat sekolah.

Media massa mendapatkan keuntungan paling banyak dengan industri iklan dan mengendalikan berita. Kandidat yang memiliki afiliasi dengan media massa tertentu, tidak hanya bergerak dengan iklan, tetapi juga akan tampil sebagai narasumber untuk menjelaskan visi misinya melalui media massa.


Politik, telah memasuki wilayah industri, dengan pelibatan multi wilayah dan personal secara massal. Industri politik telah berhasil menghidupi banyak orang dengan perputaran uang yang sangat aduhai. Mereka yang memiliki kedekatan dengan kekuasaan akan menikmati industri ini. Dan kekuasaan, seringkali dikejar untuk menguasai wilayah industri politik ini.